Tuesday, January 27, 2015

Keluargaku anak dan istri



Nasib Guru PAI SD Gol 2

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
inilah keluhan kami para Guru PAI yang masih Golongan 2, betapa sedihnya kami jikalau mendengar TPP cair, betapa tidak, kami dari GPAI SD yang masih Gol. 2 yang ada di Kabupaten Mojokerto TPP tidak bisa cair, dalam hal ini Kemenag mau mencairkan TPP kami kalau sudah Golongan 3 ke atas.
padahal untuk guru kelas SD yang sama-sama Gol 2 bisa merasakan pencairan TPP.
kami GPAI SD adalah guru yang diangkat oleh Pemda Kabupaten Mojokerto dalam hal ini dinas di bawah naungan Dinas Pendidikan, namun untuk Sertifikasi diikutkan ke Kemenag dalam hal ini Kasi PAIS Kab. Mojokerto.
namun pada kenyataannya kami malah menjadi korban dari SK Dirjen PAIS yang menyatakan bahwa guru yang ada di bawah naungan Kemenag minimal harus Gol 3 ke atas, bagi yang masih gol 2 harus ditugaskan di kantor. menurut analisa kami, SK Dirjen itu mestinya ditujukan kepada guru agama yang notabene diangkat oleh Kemenag, padahal kami kan diangkat oleh Pemda, jadi SK itu tidak berlaku bagi kami.
padahal sudah ada peraturan dari Peraturan Menpan yang menyatakan bahwa apabila di saat Peraturan Menpan ini diberlakukan dan ternyata masih terdapat Guru yang masih Golongan 2 maka diberi tugas yang sama seperti Guru Golongan 3, entah mana yang benar dengan antara SK Dirjen PAIS dan Peraturan Menpan ini.
menurut pengetahuan kami, yang namanya aturan atau hukum yang ada di negara kita, antara SK Dirjen PAIS dan Peraturan Menpan, kedudukannya jelas lebih tinggi Peraturan Menpan, tapi mengapa Kemenang memakai aturan itu padahal yang kedudukannya di bawah Permenpan.
berkenaan dengan semua itu, kami berpendapat bahwa Kemenag salah dalam mengartikan atau memaknai aturan yang berlaku di Indonesia.
Demikian sementara keluhan kami mewakili Guru Agama Islam SD yang ada di Kab. Mojokerto yang jumlahnya sekitar 18 orang.
Semoga Kepala Kemenang Propinsi dan khususnya Kemenag Kab. Mojokerto segera dibukakan hatinya agar dapat memaknai aturan ini dengan benar yang menjadikan kami sebagai korban.
Akhitul Kalam...............
Wassalamu'alaikum Wr. Wb